WALIKOTA MOJOKERTO BUKA PELATIHAN ADAPTASI PRODUK OLAHAN MAKANAN MENGHADAPI ERA NEW...
Tgl : 06 November 2020 | By : admin
Mojokerto-(GEMA MEDIA)-
Sebagai bentuk nyata hadirnya Pemerintah Kota Mojokerto dalam mendampingi masyarakat dalam memulihkan ekonomi di masa pandemic Covid 19 ini, melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Tenaga Kerja (DISKOUMINAKER) Kota Mojokerto, secara berkala mengadakan pelatihan dan pendampingan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ada di Kota Mojokerto. Hal tersebut disampaikan oleh Ika Puspitasari, Walikota Mojokerto saat membuka Pelatihan Adaptasi Produk Olahan Makanan Menghadapi Era New Normal yang diselenggarakan oleh DISKOUMINAKER Kota Mojokerto di Astoria Convention Hall Jl. EmpuNala No. 347 Kota Mojokerto, Jumat (6/11/2020).
Ning Ita sapaan akrab Walikota Mojokerto ini mengungkapkan bahwa akibat pandemic Covid 19, memberikan dampak negatif bagi seluruh sektor kehidupan termasuk sektor ekonomi. “akibat pandemic Covid 19 ini, bisa dipastikan Negara kita mengalami resesi karena kontraksi ekonomi yang bisa dipastikan pula triwulan ketiga tahun ini masih diangka 4,0 yang artinya kita harus berupaya bagaimana masyarakat bisa tetap survive, bisa tetap berbelanja, yang terpenting untuk kebutuhan dasar pangan, kesehatan, pendidikan, meskipun kondisi ekonomi nasional sedang mengalami resesi.” Tutur Ning Ita. Sambutan Walikota Mojokerto Ika Puspitasari – dit
Ning Ita pun menyampaikan, bahwa Pemerintah Kota Mojokerto mengupayakan lebih konsisten untuk memberikan pelatihan – pelatihan guna meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia agar bisa berdaya secara ekonomi. Ning Ita Mencontohkan, sudah ada bebrapa produk UMKM di Kota Mojokerto yang sudah berhasil masuk dan dipasarkan di Minimarket Modern seperti Indomart dan Alfamart yang ada di Kota Mojokerto berkat pelatihan dan pendampingan dari Pemerintah Kota Mojokerto melalui DISKOUMINAKER. “lebih kurang sudah ada 27 item termasuk produk kering dan basah bisa dijual di indomart dan alfamart, kami mengupayakan tidak hanya dalam pendampingan saja, melainkan pasca pendampingan para pelaku UMKM ini produk – produknya kita berikan peluang untuk bisa menempati pangsa pasar yang levelnya lebih tinggi”. Ungkap Ning Ita. Kepala Bidang Bina Koperasi DISKOUMINAKER Kota Mojokerto Aris Indaristanti menjelaskan bahwa pelatihan dan pendampingan ini terlaksana berkat kerjasama antara Pemerintah Kota Mojokerto dengan yayasan “BEGO” (Bisnis Export Development Organization) dari Bali.
Pelatihan ini sudah dimulai dari masa penjaringan peserta di bulan Agustus lalu. “kegiatan ini kan dimulai dari pendaftaran dan penjaringan peserta dari bulan Agustus lalu, dengan peserta sebanyak 40 pengusaha Makanan dan Minuman (MAMIN) dan 40 pengusaha yang bergerak dibidang non MAMIN. Dan kami bekerjasama dengan yayasan BEGO bali dalam pelatihan dan pendampingannya.” Jelas Aris. Walikota Mojokerto bersama Kepala Bidang Bina Koperasi DISKOUMINAKER kota Mojokerto dan pengurus yayasan BEGO Bali – dit Selain pelatihan yang dilakukan secara Virtual dan tatap muka, yayan BEGO Bali akan melakukan kunjungan ke masing – masing UMKM guna melihat secara langsung produksi hingga pengemasan produk dari peserta pelatihan. “beberapa hari kedepan, mulai tanggal 7 november hingga tanggal 11 november, kami akan ketemu langsung meninjau ke tempat bapak ibuk, kita bisa “one on one” konsultasinya agar lebih maksimal.” Tutur Ketua Harian yayasan BEGO Bali dalam sambutannya. Senada dengan Walikota, yayasan BEGO Bali juga berharap agar pelatihan serta pendampingan ini mampu menjadikan produk dari UMKM Kota Mojokerto ini lebih baik lagi, agar produknya tidak hanya dipasarkan di Kota Mojokerto saja, tapi juga bisa bersaing dan dipasrakan di luar Kota Mojokerto bahkan Go Internasional. (dit/yuk).